Senin, 16 Maret 2015

Keseimbangan Reward and Punishment

Melanjutkan tentang reward and punishment di postingan sebelumnya. Ketika reward and punishment diterapkan, maka diperlukan keseimbangan dalam implementasi keduanya. Mengapa? Karena segala sesuatu memerlukan ukuran dan keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud disini adalah proporsi ukuran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dimana belum tentu ukuran tersebut harus berbagi sama. Keseimbangan reward and punishment pun tidak berarti harus diberikan dalam porsi sama, satu-satu. Lalu, yang seperti apa yang akan dijadikan sebagai standar ukuran?
Standar yang dipakai sebagai ukuran adalah sama seperti yang dipergunakan Allah SWT dalam memberikan pahala dan dosa bagi hamba-hamba-Nya. Seperti kita tahu, Dia menjanjikan pahala walaupun hanya baru sekedar niat saja.Ketika niat itu diwujudkan dalam sebuah tindakan dan perbuatan, Dia akan membalasnya dengan pahala yang lebih, tidak hanya sama dengan pahala yang baru niat saja tetapi akan diberikan pahala yang berlipat ganda. Bisa berlipat sepuluh, tujuh puluh, seratus bahkan tujuh ratus kali lipat.
Sebaliknya, Dia justru mempersulit pemberian dosa kepada hamba-Nya. Ketika hamba-Nya mempunyai niat untuk berbuat yang tidak baik, Dia tidaklah mencatatnya sebagai sebuah dosa, kecuali jika niat itu dilaksanakannya barulah dicatat sebagai sebuah dosa. Hal itupun bisa Dia segera hapuskan, ketika hamba-Nya segera beristighfar memohon ampun.
Begitu indah keseimbangan yang Dia ciptakan untuk hamba-Nya. Dia mempermudah dalam pemberian pahala dan sebaliknya, mempersulit pemberian dosa. Keseimbangan yang seperti inilah yang harus kita teladani dalam implementasi reward and punishment.Kita harus lebih mengutamakan dan mempermudah pemberian hadiah dan reward sementara pemberian punishment diminimalkan.Ukuran dan dosis keseimbangan ini harus selalu dijaga, agar metode reward and punishment ini bisa efektif. Jika tidak dijaga dosisnya, segalanya bisa menjadi tidak efektif, sia-sia bahkan membuat keadaan menjadi lebih buruk.

0 komentar:

Posting Komentar